(Homili Bapak Uskup Petrus Boddeng Timang pada Peringatan Kelahiran Bunda Maria dalam Misa Peresmian Paroki Mandam)

Tidak satu pun ayat dalam Kitab Suci yang menyebutkan Kelahiran Bunda Maria.  Kelahiran Bunda Maria merupakan Warisan Tradisi yang diimani oleh Gereja Katolik. Penghormatan pada Kelahiran Bunda Maria ini dirayakan setiap tanggal 8 September atau Sembilan bulan setelah perayaan Santa Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Asal atau Maria Imaculata yang jatuh pada 8 Desember.

Mengapa Maria begitu besar dalam sejarah keselamatan umat manusia? Melalui Maria, dapat terlaksana rencana Allah dalam menyelamatkan manusia yang sudah jatuh dalam jurang dosa akibat dosa Adam dan Hawa. Berkat kelahiran Maria, khususnya jawaban Maria untuk menjadi Bunda Almasih, maka terpenuhilah rencana Allah untuk menjadikan manusia dengan martabat sebagai anak Allah. Kelahiran Maria adalah awal dari segala rencana Allah. Maria mendapat tugas istimewa karena boleh mengandung dalam rahimnya seorang anak yang adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, yaitu Yesus. Sejak dikandung, Maria sudah bebas dari segala noda asal.

Seorang wanita yang melahirkan Juruselamat adalah seorang manusia yang diberkati dan disucikan secara istimewa oleh Allah.  Dari Maria, Raja Damai dilahirkan. Oleh karena itu menghormati Maria bukan berarti menyembah berhala karena Allah sendiri menghormati Maria dan membebaskannya dari segala noda dosa. Kalau Allah sendiri meninggikan Maria, tentu kita sebagai murid-muris Yesus pantas mencintai, menghargai dan menjadikan Maria sebagai teladan. Dari Maria kita belajar untuk mencintai Yesus.

Sekarang ini anak-anak dalam pendidikan di sekolah harus diberikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter itu tidak dipelajari dari buku, melainkan dari rumah. Maka orangtua adalah pendidik yang utama dari seorang anak sehingga anak-anak dapat menjadi seorang yang percaya diri karena dia mampu berdamai dengan dirinya dan orang-orang di sekitarnya, mulai dari keluarga kecilnya, dengan teman-teman di sekolah dan dengan orang-orang lain di sekitarnya dari berbagai suku, budaya dan daerah.

Baca Juga:  Teknologi: Mudah untuk Yang Muda tapi Tidak untuk Yang Tua

Karena jasa dan pendidikan Bunda Maria serta Bapa Yosef, orangtuanya, maka Yesus tumbuh menjadi pribadi yang kuat, teguh dalam pendiriannya namun lembut dalam pergaulan dengan sesama manusia. Dari Maria dan Yosef itu, kita para orangtua dan para imam juga bisa belajar untuk memiliki karakter yang kuat, teguh dalam pendirian dan hati yang lembut, yang terbuka bagi semua orang dan peduli akan nasib seseorang tanpa membeda-bedakan latar belakang.

Jangan berharap kita bisa akrab dengan orang lain kalau dalam keluarga sendiri kita tidak akrab. Dalam diri Maria kita belajar semakin dekat dengan Yesus. Orang beriman adalah orang yang dekat dengan Allah. Bukan hanya dekat secara emosional tapi tahu membaca kehendak Allah dalam hidupnya dan bersedia melakukan kehendak-Nya. Dengan demikian umat Katolik akan mengetahui, memahami, menghayati dan mewujudkan imannya dalam hidup menggereja dan bermasayarakat supaya kasih Allah yang tanpa batas, yang telah kita alami setiap saat dalam diri Yesus semakin kita imani dan dirasakan oleh semua orang.

Bersama Maria, dalam Doa Rosario, kita akan menjadi semakin akrab dengan Yesus. Doa Rosario adalah doa yang sederhana namun berisi seluruh rencana keselamatan Allah. Karena itu hendaknya didoakan oleh seluruh keluarga-keluarga Katolik. Bersama Maria kita belajar mencintai Yesus dengan mulai akrab berdoa Rosario secara pribadi atau berkelompok. (smr)