Anak yang Ku-kasihi
Minggu, 09 Januari 2022
PESTA PEMBAPTISAN TUHAN
Yes. 40:1-5.9-11
Tit. 2:11-14; 3:4-7
Luk. 3:15-16.21-22
“Berkat Sakramen Pembaptisan, kita menjadi anak-anak Allah. Maka tenggemkanlah dirimu dalam misteri kasih Allah”
Saudara/i yang terkasih…
Setiap orang memiliki kartu yang menunjukkan identitasnya baik KTP, Kartu Pelajar, SIM maupun kartu vaksin. Bahkan setiap orang juga akan berjuang mempertahankan identitas dirinya sebagai suku, daerah dan bangsa lewat adat istiadat dan budaya. Hal ini mau menunjukan kepada orang lain jati dirinya.
Sebagai orang Kristiani, berkat Sakramen Pembaptisan, kita menjadi anak-anak Allah dan ini merupakan identitas kita. Pertanyaan, apakah hal ini hanya sekedar identitas belaka tanpa makna atau memiliki makna karena kita menjadi semakin solider dengan sesama?
Saudara/i yang terkasih…
Hari ini, kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan dan menjadi kesempatan bagi kita untuk merefleksikan identitas kita sebagai anak-anak Allah berkat Sakramen Pembaptisan.
Dengan Pembaptisan maka :
Pertama, Yesus diurapi sebagai Mesias. Pengurapan ini terjadi ketika langit terbuka dan turunlah Roh Allah dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Pembaptisan ini juga merupakan permulaan karya Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah.
Kedua, Yesus dinyatakan secara publik sebagai Mesias. Suara dari langit: “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” merupakan bentuk pernyataan Allah Bapa bahwa Dia yang ada di saat ini adalah Mesias. Ketiga, Yesus rela untuk solider dengan manusia yang berdosa. Dia yang tidak berdosa mau mengambil bagian dalam hidup kita agar kita selamat. Bahkan Dia turun ke dalam air sungai Yordan agar menyucikan alam semesta ini.
Saudara/i yang terkasih…
Identitas kita sebagai orang Kristiani berkat Sakramen Pembaptisan dapat bermakna apabila kita dapat mewujudkannya dalam tindakan kasih dan pengampunan bagi sesama serta terlibat aktif dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. Kadang kita mendengar istilah “Katolik KTP”. yang hanya terlibat dan peduli jika lagi ‘mood’.
Maka melalui pesta Pembaptisan Tuhan hari ini, marilah kita berusaha dan berjuang untuk menjadi anak-anak Allah yang dikasihi-Nya dan yang berkenan kepada-Nya seperti teladan Yesus Kristus Tuhan kita. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin
(P. A. L. Tereng MSF)
Angin Senja – Mu-Sa-Fir