Apa Kata Peserta Audisi?
Kami berkesempatan mewawancarai 3 orang peserta yang datang di Pastoran Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda-Kelayan Banjarmasin. Minggu 12/6, sejak pukul 10.00-15.00 WITA peserta mengalir datang. Simak perbincangan dengan mereka.
Rofentika Girsang
Saya ikut 3 kali, 1 kali saat Pesparani I di Ambon tahun 2018 dan 2 kali mengikuti lomba Pesparani secara virtual.
Saya mencoba lagi ikut audisi, diterima ya syukur tidak diterima ya tidak apa-apa. Lajang umat paroki Kelayan ini mengaku senang bisa menyalurkan bakat dan mengikuti latihan serta banyak mendapat tambahan ilmu.
“Buat saya pasti ada pengalaman baru di setiap persiapan dan lomba.Harapannya semoga bisa menampilkan yang terbaik, apapun hasilnya.”
Riado Aslina Hutabarat
“Saya grogi audisi tadi karena urutan yang pertama, apalagi dilihat banyak orang.” Harapannya jika diterima Rialdo menyampaikan sebagai bentuk mengembalikan apa yang telah Tuhan berikan dalam dirinya. Tuhan memberikan talenta maka dipergunakan sebisa mungkin. “Cara saya membalas kebaikan Tuhan adalah memberikan apa yang saya punya. Harapan saya kontingen Kalsel bisa menampilkan yang terbaik, kita bisa membawa nama kontingen Kalsel.” Konsekwensi latihan di berbagai tempat akan diikuti.
Ignasius Manuju
Pemuda Bajawa yang berdomisili di Banjarbaru ini mengetahui audisi dari info WA Group. “Saya ikut audisi merasa sedikit tegang, berbeda dengan saat tugas nyanyi di gereja, apalagi dibilang juri supaya jangan kaku, santai saja.” Ignas yang sehari-hari bertugas sebagai security di Sekolah Katolik Sanjaya Banjarbaru memiliki harapan semoga berhasil dipilih, jika tidak diplih masih ada kesempatan lain. Sang pemilik suara tenor ini mengaku menyiapkan diri berlatih semampunya. Jika dipilih latihan dimanapun siap saja. Untuk menjadi juara belum tahu peluangnya, tapi akan mengusahakan yang terbaik jika dipilih. Harapannya semua berjalan lancar dan bersandar pada Tuhan.