Berani Ke Tempat yang Dalam dan Tebarkan Jala Kasih
Renungan oleh RP. Ambrosius, MSF.
Kamis, 02 September 2021
PEKAN BIASA XXII
Kol. 1:9-14
Luk. 5:1-11
Saudara/i yang terkasih…
Dunia modern ini adalah tempat yang dalam bagi manusia karena ada berbagai tantangan yang dihadapi seperti perkembangan zaman, hoax yang mengancam iman, tawaran dunia yang instan, sakit penyakit, penderitaan manusia, benci-dendam dan bencana alam. Tantangan-tantangan ini menuntut seorang pengikut Yesus untuk berani masuk ke tempat yang dalam itu untuk menebarkan jala kasih Tuhan.
Keberanian dan kerelaan hati untuk masuk ke tempat yang dalam ini ditawarkan oleh Yesus kepada Simon dengan berkata : “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan”. Walaupun Simon adalah seorang nelayan tetapi dia dengan rendah hati menerima tawaran Yesus dan berani menebarkan jala di tempat yang dalam. Karena kerendahan hati dan keberanian Simon maka ia mendapat banyak ikan.
Saudara/i yang terkasih…
Mengapa kita harus berani dan rela bertolak ke tempat yang dalam? Karena Allah telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan anak-anak yang terkasih dan dalam Kristus itulah kita memperoleh pengampunan dosa”. Oleh karena itu, kita juga harus membawa warta pengampunan dan kasih Allah kepada sesama sehingga mereka juga mengalaminya. Dan tugas ini ditegaskan oleh Yesus dengan berkata : “Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia”.
Saudara/i yang terkasih…
Tugas untuk menjala manusia adalah tugas kita bersama sebagai murid-murid Kristus. Tugas ini memang berat tetapi harus kita laksanakan dengan tanggung jawab. Apalagi situasi saat ini di mana orang takut ke gereja untuk merayakan Ekaristi tetapi tidak takut untuk ke pasar dan jalan-jalan. Mari kita berani dan rela bertolak ke tempat yang dalam yakni situasi pandemi saat ini untuk menebarkan jala kasih Allah. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita.
Mendung pagi – Mu-Sa-Fir