Berjaga-Jaga : Hidup Dalam Kasih Persaudaraan
Renungan oleh RP. Ambrosius, MSF
PEKAN BIASA XXI
1Tes. 3:7-13
Mat. 24:42-51
Saudara/i yang terkasih…
Hidup dalam kasih persaudaraan adalah sebuah keutamaan Kristiani yang secara perlahan mulai hilang dari hidup umat manusia. Hal ini disebabkan karena manusia sudah tenggelam dalam modernisasi yang penuh dengan egoisme, hedonisme dan konsumerisme. Karena hal inilah maka manusia lupa untuk hidup dalam kasih persaudaraan.
Namun, hari ini kita diingatkan kembali oleh Rasul Paulus yang melalui doanya ia memohon kepada Allah agar kita dapat hidup dalam kasih persaudaraan.
Saudara/i yang terkasih…
Berjaga-jaga adalah salah satu tindakan hidup dalam kasih persaudaraan karena dengan berjaga-jaga, orang tidak mudah terpengaruh oleh godaan apapun. Berjaga-jaga juga adalah tindakan hamba yang setia dan bijaksana yang diajarkan oleh Yesus. Seorang hamba yang setia tidak akan mudah dipengaruhi oleh orang lain bahkan oleh situasi dan tawaran apapun; sedangkan seorang hamba yang bijaksana adalah hamba yang tahu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang harus ditaati dan mana yang tidak harus ditaati. Dengan kata lain dengan kebijakan, seorang hamba akan menjadi pribadi yang setia dan bertanggung jawab.
Saudara/i yang terkasih…
Sebagai orang Kristiani, kita dituntut untuk senantiasa berjaga-jaga : hidup dalam kasih persaudaraan dengan semua orang dan menjadi pribadi yang setia dalam iman dan bijaksana dalam tindakan. Dengan itu, ketika Tuhan datang, kita dapat memperoleh mahkota kemuliaan abadi.
Marilah ditengah situasi pandemi ini kita senatiasa berjaga-jaga, penduli pada sesama dan tetap mengutamakan keselamatan kita dan sesama. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin
Gerimis – Mu-Sa-Fir