Keika anda bingung memikirkan bagaimana mengenalkan Yesus Kristus pada banyak orang dan membumikannya di Banua ini, maka anak-anak, remaja dan OMK Paroki Halong mengomunikasikan dengan sebayanya melalui cara-cara mereka dan semangat mereka.

Pagi itu Pastor Paroki St. Matius Halong, RP. Jufri Kano, CICM, mengunjungi rutin pelayanan di Stasi Rapit. Beberpa anak-anak Sekami sampai degan OMK nampak juga sibuk menyiapkan diri. Mereka memeriksa perlengkapan dan mengatur sendiri siapa yang bertugas. Mulanya memang keinginan mereka untuk ikut turne jalan-jalan mengikuti pastor. Tamasya naik bak mobil double gardan. Kemampuan mereka dimurnikan ketika beberapa waktu yang lalu KKI KEBAN mengadakan live in dan pelatihan di Paroki Halong. Orang tua mereka tidak khawatir dan senang karena kegiatan anak-anak mereka di seputar gereja dari pada kumpul-kumpul dengan sebayanya tanpa jelas tujuannya.

Anak-anak muda Paroki Halong berjalan menembus jalan setapak dengan gembira menuju Kampung Rapit. ((foto.RP.Jufri)

Pastor paroki memberi kepercayaan kepada kaum muda ini untuk ikut kunjungan rutin ke Kampung Rapit. Lokasi kesampaian dari Pusat Paroki adalah 45 menit berkendara. Sesampai di lokasi ujung jalan mereka berjalan kaki selama 20-30 menit melalui jalan setapak menembus kebun karet, semak, ladang dan hutan sekunder.

 

 

 

Sementara Pastor memberi pelayanan dan pengajaran kepada kelompok umat di Stasi Rapit yang baru beberapa tahun ini menjadi Katolik maka anak-anak muda pun menemui sahabat-sahabat mereka untuk melakukan berbagai aktivitas. Kegiatan mereka adalah mengajar membaca dan menulis, mengenalkan doa-doa dasar Katolik, melakukan aktivitas bermain minggu gembira dengan aneka permainan. Di halaman rumah seorang pemuka umat mereka main game dialasi terpal.

Semangat anak-anak dan kaum muda Paroki Halong ini sungguh tulus dan penuh semangat. Mereka memberikan dirinya dalam pelayanan tanpa banyak pertimbangan. Mereka menemukan kegembiraan dan dunianya mengajak sebayanya yang lain bergembira dengan cara mereka. Mereka ingin juga sebaya mereka maju dapat membaca, menulis dan bernyanyi. Semangat anak-anak misioner ini patutlah menjadi semangat umat lainnya.

Baca Juga:  Misteri Rosario