CARITAS dan Bela Rasa
Manusia adalah Citra Allah, Imago Dei. Betapa mulia tempat manusia di antara makhluk ciptaan yang lain. Allah mengakui martabat manusia sebagai citra-Nya. Allah sangat mencintai manusia. Tindakan KASIH Allah nyata dalam pengorbanan Kristus di salib. KASIH adalah paripurna dari IMAN dan HARAPAN. Bela rasa berarti MELIHAT ALLAH DALAM DIRI MANUSIA. Caritas PSE Banjarmasin adalah sebuah Lembaga kemanusiaan yang melayani tugas dan misi kemanusiaan di wilayah Kalimantan Selatan.
Caritas PSE Banjarmasin Mempunyai Visi dan Misi yang harus di komitmenkan bersama dalam menjalankan misi kemanusiaan:
1. Visi
Karya pastoral sosial kemanusiaan Keuskupan Banjarmasin, yang terstruktur, terukur, akuntabel, bersinergi, berkelanjutan dan profesional, seperti orang Samaria yang baik hati.
2. Misi
a. Mengusahakan terwujudnya koordinasi, animasi, fasilitasi dengan semua pihak yang peduli pada keutuhan ciptaan dan bela rasa di Keuskupan Banjarmasin
b. Mengembangkan semangat belarasa yang inklusif, yang mengatasi batas agama, asal-usul, ras, suku dan budaya di Kalimantan Selatan
Keuskupan Banjarmasin saat ini sedang menjalani program DA. Program DA (Diocessan Accompany), artinya Penemanan/Pendampingan Keuskupan. Program DA sendiri adalah penguatan kapasitas kelembagaan Caritas PSE sebagai Badan Pastoral Sosial Kemanusiaan Keuskupan yang mempunyai identitas, struktur dan konteks. Kick Off program DA pada tanggal 6 – 8 Oktober 2021 dimulai dengan kegiatan lokakarya menggunakan metode ABCD dan difasilitasi oleh Romo Fredy Rante Taruk, Donatus Akur dan Fransiska Simbolon dari Caritas Indonesia. Isi dari Program DA tersebut di antaranya adalah Pembangunan Kapastitas (Capacity Building), sebagai langkah awal dari program DA itu sendiri. Langkah-langkah untuk membangun kapasitas tersebut yakni dengan sosialisasi, animasi , TOT (Training Of Trainer) dan Pelatihan ER (Emergency Respon) / Tanggap Darurat. Sebagai lembaga kemanusiaan, Caritas PSE harus ditunjang dengan pembentukan dan penguatan tim kerja. Pada 28 – 31 Maret 2022, bertempat di Wisma Sikhar Caritas PSE Banjarmasin melaksanakan TOT ABCD (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) dan Workshop Safeguarding. Dalam proses ini Caritas PSE Banjarmasin di dampingi oleh Dini, Susi dan Aci. Peserta yang hadir dari 14 Paroki di Keuskupan Banjarmasin berjumlah 28 Peserta.
Rekruitmen relawan, pelatihan relawan menjadi wadah hasil dari semua rangkaian kegiatan tahun pertama Program DA. Berkaitan dengan Tanggap Darurat, pada tanggal 14 – 18 Juni 2022, Tim Caritas PSE Banjarmasin telah melaksanakan Pelatihan Tanggap Darurat yang difasilitasi oleh Rudy Raka sebagai Koordinator ER-DRR Caritas Indonesia dan Fika Anggi Staf Caritas Indonesia tentang Sphere, CHS (Core Humanitarian Standard) dan NA (Need Assesment). Pelatihan ini merupakan satu langkah awal untuk Tim Caritas PSE Banjarmasin dalam proses pembuatan Standard Operational Prosedure (SOP) Tanggap Darurat sehingga Tim Tanggap Darurat Keuskupan Banjarmasin mempunyai sebuah pedoman layanan atau acuan apabila terjadi suatu bencana.
Sphere adalah piagam kemanusiaan dan standar minimum dalam respon kemanusiaan, Sphere dalam pengertian lain diartikan sebagai satuan standar umum untuk bantuan kemanusian dalam merespon bencana. Standar Inti Kemanusiaan diartikan secara umum adalah sebuah perangkat yang terdiri atas sembilan komitmen terhadap komunitas dan warga terdampak krisis yang menyatakan apa yang dapat mereka harapkan dari organisasi dan perorangan yang menyampaikan bantuan kemanusiaan. Standar Inti sangat penting untuk mencapai standar teknis dengan semangat kualitas dan akuntabilitas kepada populasi yang terkena dampak dan memastikan hak-hak dasarnya dapat terpenuhi. Need Assesment merupakan sebuah kajian untuk mengetahui kebutuhan apa saja bagi warga yang terdampak krisis.
Berdasarkan Pelatihan Tanggap Darurat ini, terbentuk Relawan Caritas PSE Banjarmasin sebanyak 39 Peserta pelatihan, dengan landasan nilai kemanusiaan, di antaranya Piagam Kemanusiaan, Ajaran Sosial Gereja, dan Injil Suci :
1. Piagam Kemanusiaan :
a. Hak hidup yang bermartabat
b. Hak untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan
c. Hak atas perlindungan dan keamanan
2. Ajaran Sosial Gereja : Martabat manusia sebagai citra Allah
3. Injil Suci : Seperti orang Samaria yang murah hati (Lukas 10 : 25 – 37)
Dalam semangat pelayanan tanpa pamrih, Umat Keuskupan Banjarmasin terpanggil untuk melayani kemanusia sebagai ungkapan inklusivitas iman Kristiani dan Universalitas Kerajaan
Allah.
Salam belarasa : CARITAS, MELAYANI, PROFESIONAL DENGAN HATI