Gusdurian dan Gereja Katolik Banjarmasin Bekerjasama Merawat Toleransi
Bertempat di kantor Keuskupan Banjarmasin, Jumat (5/11/2021) terselenggara pertemuan kelompok Gusdurian Banjarmasin dengan perwakilan Gereja Katolik Banjarmasin. Dari kelompok Gusdurian hadir Arief Budiman selaku koordinator dan pengurus lainnya. Sementara dari Gereja Katolik hadir Bapak Uskup, Mgr. Petrus Boddeng Timang serta Andrian Darmawan dan Reddy Montana selaku ketua dan anggota Komisi HAAK dan Kerawam Keuskupan Banjarmasin.
Pertemuan tersebut merupakan kegiatan silaturahmi kelompok Gusdurian sekaligus perkenalan. Silaturahmi itu diharapkan dapat membangun kerjasama dalam meningkatkan toleransi antar umat beragama dan antar budaya.
Arief Budiman menjelaskan bahwa kelompok Gusdurian suatu suatu komunitas yang anggotanya adalah para pecinta alm. KH Abdurrahman Wahid atau dikenal sebagi Gusdur. Kelompok Gusdurian Banjarmain ini sebelumnya sudah pernah bekerjasama dengan Caritas Banjarmasin dalam penanganan banjir di Kalimantan Selatan bulan Januari 2021 lalu.
Lebih lanjut Arif Budiman mengungkapkan bahwa Gusdurian pusat memberikan arahan agar 30 komunitas Gusdurian seluruh kota di Indonesia untuk melaksanakan kegiatan Hari Toleransi Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 16 November. Guna merealisasikan arahan tersebut, Gusdurian Banjarmasin akan mengadakan giat diskusi dan nonton bareng bersama Orang Muda Katolik pada 12 Nopember 2021 pukul 13:30 WITA bertempat di Aula Syalom Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda, Kelayan, banjarmasin. Film yang akan di kupas sebagai bahan diskusi berjudul SELARAS yang berisi tentang toleransi. Narasumber diskusi yang akan dihadirkan adalah Pastor Edy Taran Making MSC, Arief Budiman serta Ratna dari Duta Damai.
Dalam pertemuan tersebut Bapa Uskup mengatakan bahwa secara pribadi juga pengagum alm. Gusdur. Bapak Uskup juga menjelaskan bahwa garis kebijakan dalam Gereja Katolik merupakan garis tunggal berdasarkan apa yang disampaikan oleh Paus. Kebijakan ini kemudian mendasari langkah di tingkat keuskupan dan paroki.
Berkaitan dengan maksud pertemuan dan rencana kegiatan yang akan dilakukan, Bapak Uskup Petrus Timang menyatakan bahwa sikap toleransi harus dirawat dengan baik. Gereja Katolik dengan segala kegiatannya, menjadi sahabat seperjuangan dalam memelihara apa yang baik bagi keberagaman dalam hidup beragama. Oleh karena itu Bapak Uskup berpesan agar kelompok Gusdurian tidak usah sungkan untuk menggalang kerjasama dengan Gereja Katolik dalam kegiatan apapun untuk merawat toleransi dan keberagaman. Prinsipnya pihak keuskupan bersedia untuk terlibat di dalamnya.
(Berita dan foto oleh Andrian Darmawan)