Hening dan Diam
Renungan oleh: RP. Ambrosius, MSF
Sabtu, 18 Desember 2021
PEKAN ADVEN III
Yes. 23:5-8
Mat. 1:18-24
Saudara/i yang terkasih…
Dunia saat ini diliputi kebisingan dan keributan dalam berbagai segi kehidupan manusia. Kebisingan dan keributan dapat disebabkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi, berita hoax, perebutan kekuasaan dan kekayaan, juga karena masalah hubungan dalam keluarga.
Yusuf juga mengalami masalah dalam hubungannya dengan Maria dimana Maria tunangannya sudah mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami-istri. Dapat dibayangkan dan dirasakan bagaimana perasaan Yusuf saat itu, namun dia adalah pribadi yang tulus hati. Karena ketulusannya maka ia ingin menceraikannya dengan diam-diam. Dalam diam itu, Yusuf juga menciptakan suasana hati yang hening, sehingga dia mampu mendengarkan kehendak Allah dan mampu melaksanakannya. Dalam diam dan hening, Yusuf memutuskan untuk mengambil Maria sebagai Isterinya. Dia adalah Bapa pengasuh bagi Yesus, Tunas keadilan dari Daud.
Saudara/i yang terkasih…
Di tengah dunia yang penuh kebisingan, kekacauan dan keributan ini, kita harus “diam dan hening” seperti Yusuf sehingga kita mampu mendengarkan kehendak Allah, mampu memutuskan yang terbaik bagi hidup kita serta mampu melaksanakan kehendak Allah dalam hidup. Sanggupkah kita untuk “diam dan hening”?
Marilah kita mohon bimbingan Roh Kudus agar kita dapat menjadi pribadi yang tulus dalam diam dan hening dalam melaksanakan kehendak Allah. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin
(P. A. L. Tereng MSF)
Air Surgawi – Mu-Sa-Fir