Hidup dalam Cinta dan Kesetaraan
Minggu, 03 Oktober 2021
MINGGU BIASA XXVII
Kej. 2:18-24
Ibr. 2:9:11
Mrk. 10:2-16
Saudara/i yang terkasih…
Hidup adalah sebuah pilihan yang harus dijalani dengan berbagai kemungkinan, resiko, tantangan dan konsekuensi yang ada.
Hidup berkeluarga adalah salah satu pilihan hidup manusia. Pilihan ini didasarkan atas Cinta kasih Allah yang dicurahkan dalam hati manusia. Allah yang menghendaki laki-laki dan perempuan untuk bertemu dan bersatu dalam cinta sebab sejak awal dunia Allah menjadikan laki-laki dan perempuan.
Saudara/i yang terkasih…
Sejak awal dunia, Allah menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-laki agar perempuan hadir menjadi penolong bagi laki-laki. Sebagai penolong, perempuan juga memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki. Namun, kadang perempuan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga bahkan dalam hidup bermasyarakat. Hal ini terjadi karena perempuan hanya dijadikan sebagai obyek. Maka pada akhirnya persatuan perempuan dan laki-laki berakhir dengan perpisahan. Namun, perceraian ini terjadi karena “ketegaran hati manusia” sehingga Musa memberi surat cerai. Yang harus disadari manusia bahwa “yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia”.
Saudara/i yang terkasih…
Dalam kenyataannya hidup saat ini, banyak pasangan suami-istri yang mengalami masalah dalam hidup berkeluarga karena lunturnya cinta dan hilangnya rasa saling percaya satu sama lain serta kekerasan yang terjadi dalam Rumah Tangga. Hari ini, kita diingatkan oleh Tuhan Yesus bahwa perkawinan adalah suci dan merupakan kehendak Allah.
Oleh karena marilah kita saling menghargai dan menghormati satu sama lain; hidup dalam persaudaraan cinta. Apakah kita mampu melaksanakan hal ini? Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin
Tresno Gusti – Mu-Sa-Fir