Inkorporasi: Membangun Kerjasama Pastoral yang Harmonis
Sebagai upaya membuat pihak-pihak atau komponen yang ada di Keuskupan Banjarmasin menjadi satu tubuh dalam tugas perutusan dan tugas pelayanan Gereja lokal, maka pada 23-25 Agustus 2022 Keuskupan Banjarmasin mengadakan kegiatan Inkorporasi. Kegiatan yang diadakan di Rumah Khalwat Sikhar Banjarbaru tersebut diikuti oleh 43 peserta, 11 Narasumber dan 3 panitia. Para peserta terdiri dari para Imam, Suster, Frater dan Volunter yang baru masuk dan berkarya di Keuskupan Banjarmasin.
Acara hari pertama diawali pukul 16.30 WITA dengan Ibadat pembukaan dan dilanjutkan dengan sapaan selamat datang serta harapan-harapan yang dibawakan oleh Bapak Uskup Keuskupan Banjarmasin, Mgr. Petrus Boddeng Timang. Usai makan malam, para peserta diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri dan sharing pengalaman pastoral.
Hari kedua, para peserta diperkenalkan Arah Dasar Keuskupan Banjarmasin yang dibawakan oleh Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Banjarmasin, RP. Yusuf Suharyoso, SJ. Selanjutnya Ketua Dewan Karya Pastoral Keuskupan Banjarmasin, RP. Albertus Jamlean, MSC membawakan materi Pedoman Dasar Penggembalaan yang mengatur tata penggembalaan di Keuskupan Banjarmasin. Sore harinya, para peserta diperkenalkan pada Tata Kelola Harta Benda Gereja dengan Narasumber RP. Apolonius Wensy Wowor selaku Ekonom Keuskupan Banjarmasin. Usai makan malam, acara dilanjutkan dengan materi Tata Kelola Administrasi Gereja, Data Umat dan BIDUK (Basis Integrasi Data Umat Keuskupan) yang dibawakan oleh F.A.Junaedi, Nining dan Agus Sapardi.
Hari ketiga, usai Perayaan Ekaristi dan sarapan, para peserta diajak untuk mendengarkan suara umat yang diwakili oleh Anwar Yusran, Sintawati Sudjana dan FX.Rudy. Kemudian Bapak Uskup memberikan peneguhan dengan tema “Membangun Kerjasama Pastoral dan Komunitas Pastoran yang Harmonis.”
Pada kesempatan tersebut, Bapak Uskup menegaskan bahwa komitmen untuk selalu ‘ada-hadir-bersama’ dengan rekan sekomunitas berakar dari iman yang selalu dipupuk dengan doa dan refleksi. Anggota komunitas tidak saling memilih; kita dipilih dan dikumpulkan oleh Tuhan dari berbagai macam suku, bangsa, bahasa dalam satu iman, satu Gereja. Komunitas-komunitas pastoran, biarawan-biarawati, termasuk Imam Diosesan yang hidup bersama hendaknya menjadi tanda nyata kasih Bapa dan Putera dalam Roh Kudus (LG 4).
Suasana di Komunitas (Pastoran/Biara) turut mempengaruhi hidup karya dan pelayanan pastoral. Komunitas-Komunitas di Keuskupan Banjarmasin, baik Pastoran maupun Biara (Biarawan-Biarawati) hendaknya menjalin kerja sama pastoral dengan sebaik-baiknya mulai dari tingkat Paroki (Pastoran & Biara-Biara dalam wilayah Paroki), Dekanat sampai Keuskupan.
“Konteks pastoral kita bisa jadi berbeda: parokial, pastoral, sekolah, kesehatan, karya sosial dan sebagainya, namun hendaknya setiap komponen dalam Keuskupan Banjarmasin selalu mengingat dan menyadari bahwa semua merupakan satu keluarga besar yang seharusnya bahu-membahu untuk mencapai Visi & Misi: Arah Dasar Keuskupan Banjarmasin,” tandas Bapak Uskup.
Kegiatan Inkorporasi Keuskupan Banjarmasin 2022 diakhiri dengan Rekreasi Bersama ke Mandiangin, Banjarbaru. (smr)