Bantuan Sarana Air di Desa Patikalain, Kabupaten Hulu Sungai Tengah – Caritas Banjarmasin

Banjir yang terjadi di awal tahun masih menyisakan penederitaan bagi para korban yang terdampak. Salah satunya adalah warga Desa Patikalain, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan. Desa Patikalian berada di salah satu kaki Pegunungan Meratus, sekitar 1,5 Jam perjalanan darat dari Barabai.
Dampak banjir adalah rusaknya sumber mata air untuk konsumsi warga. Mereka harus turun ke kota membeli air bersih atau terpaksa menggunakan air sungai yang  tak layak konsumsi.

Tim Caritas Banjarmasin dan kelompok kerja yang lainnya yang mendukung fasilitas air bersih untuk warga desa terdampak banjir.

Caritas Banjarmasin komisi terkait Keuskupan Banjarmasin, Gusdurian Banjarmasin, Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalimantan Selatan, SMAK Asisi Samarinda, LOJF dan Lions Club Indonesia,  dengan warga setempat bekerja bersama dalam jejaring mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang disiapkan adalah membangun jaringan sarana air bersih dengan cara membuat bronjong air di mata air puncak gunung dan mengalirkannya melalui pipa sepanjang 2000 meter.

Jaringan pipa air yang terpasang

 

Pengangkutan pipa air dari mata air menuju desa sepanjang 2.000 m

 

Proses pembuatan sarana air berjalan selama kurang lebih 2 Minggu. Material yang diperlukan, seperti pipa, kawat bronjong, sling, tandon, di kirim dari Banjarmasin.  Proses paling sulit adalah pemasangan pipa dengan menggunakan tali sling besi menyeberang lembah. Sarana air bersih selesai 2  Mei 2021.

Caritas Banjarmasin bersama kelompok relawan mengadakan serah terima sarana air bersih kepada pimpinan setempat dan warga Desa Patikalian pada tanggal 4  Mei 2021.

Tandon penampungan air di desa

Salah satu warga setempat mengatakan,”Terima kasih atas bantuannya. Tersedianya air bersih di tempat kami sangat penting bagi kami. Padahal kalian bukan orang sini, tetapi mau membantu kami yang jaraknya jauh. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan semoga kita semua di berikan kesehatan. ”

Baca Juga:  Expo Religi 7 dan Mooncake Festival Banjarmasin

Dampak dari pemberian bantuan ini dirasakan oleh Frater Firdaus, MSF,” Membantu seperti ini menjadi pengalaman baru bagi saya dalam hidup berpastoral. Semoga gereja Bersama Caritas selalu bisa membantu masyarakat tanpa membedakan siapa mereka.”

Pembuatan bronjong di sekitar mata air

Direktur Caritas Banjarmasin, FX. Rudy, mengatakan bahwa bantuan yang Caritas lakukan tidak mengenal agama, suku ataupun ras tertentu,”Kami memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Apalagi karena bencana banjir yang kita alami semua. Kami dari Caritas akan siap turun tangan untuk membantu para korban yang terdampak.” . Salah satu tim yang mengikuti serah terima, yaitu Vikjen Keuksupan Banjarmasin, Pastor Krispinus Cosmas B. Tukan, MSF, mengatakan,“Memberikan bantuan itu sangat penting bagi saya. Banyak orang yang mengatakan bahwa, Pastor apakah tidak takut kesana kemari padahal sedang pandemic Covid. Tapi saya mengatakan bahwa kalau kami tidak terjun untuk membantu, siapa Lagi? Saya sangat bahagia jika terus dapat hadir dan berbuat sesuatu untuk sesama Umat Allah. ” (Tinus)