Kebangkitan Bangsa dan Kepedulian Anak Bangsa
Saudara saudari terkasih selamat berjumpa kembali bersama majalah Ventimiglia edisi ini. Tema edisi sekarang ini tentang kebangkitan bangsa di era milenial. Apa itu kebangkitan bangsa? Apakah pesan dari gerakan ini sampai di telinga generasi zaman now? Apa relevansinya dan apa yang harus kita lakukan untuk mengisinya?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat kita simak dalam sapaan Bapa Uskup kepada para pembaca Ventimiglia Digital serta seluruh umat Keuskupan Banjarmasin. Kita juga akan diperkaya dengan tulisan tentang kecintaan pada Pancasila sebagai semangat kebangkitan bangsa serta bagaimana kaum muda yang diwakili PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) berusaha mengambil bagian dalam gerakan kebangkitan itu.
Kebangkitan bangsa terjadi dan berawal dari kepedulian sekelompok anak bangsa. Kepedulian ini rupanya menjadi kata kunci dari suatu anugerah yang besar, yang mempengaruhi perjalanan bangsa Indonesia. Perkembangan Gereja Keuskupan Banjarmasin juga diawali dari kepedulian umat, biarawan-biarawati serta imam yang merintis pewartaan mulai dari nol.
Dalam edisi ini kita akan menemukan bagaimana Pastor, Suster dan beberapa umat peduli dan berjuang menyapa masyarakat di Napu meskipun dalam perjalanan mengalami banyak hambatan. Sementara itu di Sebamban kita dapat menemukan bahwa segala kesulitan justru mendatangkan berkat ketika banyak orang peduli untuk mengembangkan Gereja. Hambatan dan kesulitan itu juga dialami Pater Jufri Kano, CICM dalam panggilan serta perutusannya di paroki baru. Dalam wawanhati bersama Komsos Paroki Ave Maria Tanjung, Pater Jufri mengungkapkan rasa tertekan dan frustasi dalam pelayanannya. Namun dalam perjalanan, hambatan dan kesulitan itu justru menumbuhkan tekadnya untuk terus maju.
Terhadap masalah yang merebak akhir-akhir ini, yaitu tentang konflik Israel-Palestina, kita pun diajak untuk peduli. Bukan untuk memihak salah satu. Kita justru diajak untuk tidak terjebak dalam hitam putih. Semoga kita semua tidak terpancing untuk membinasakan satu sama lain tetapi mari kita bersama-sama untuk mencari solusi bagaimana kita bisa berdamai satu sama lain.
Semoga tulisan-tulisan pada edisi ini membuat kita semakin mengerti, memahami serta terpacu untuk berbuat lebih banyak lagi untuk diri kita, orang lain, bangsa dan negara kita. Selamat membaca majalah Ventimiglia, Tuhan memberkati.