Kerja sama Penting, namun Kekompakan Lebih Penting
Pada hari minggu biasa yang ke 4 tanggal 23 Januari 2022, RD. Simon Edy Kabul Teguh Santoso memimpin perayaan Ekaristi di paroki Sebamban mengganti RP. Mento yang sedang cuti ke Flores. Romo menginap di Asam-asam, di salah rumah dan kebun milik keuskupandan tiba di Sebamban minggu pukul 08.05 WITA.
Umat Sebamban Raya bersuka cita atas kehadiran Romo Simon. Perlu diketahui bahwa Romo Simon merupakan pastor pendahulu ketika Wilayah Sebamban masih menjadi stasi di Paroki Stella Maris Sungai Danau, dan terakhir kali berkunjung Maret tahun 2020. Misa dimulai 09.00 WITA dengan petugas liturgi dari stasi St. Petrus Sebamban 4 Blok B.
Antusiasme umat nampak jelas ketika Romo Simon membawakan homili dari 1 Korintus 12:12-30, tentang keselarasan anggota tubuh. Juga tentang pemenuhan nas dalam Kitab Yesaya yang dibacakan oleh Yesus di Bait Allah dalam Injil Lukas 1:1-4, 4:14-21.
Memulai homilinya, Romo Simon mengatakan, “Bacaan kedua dari surat Paulus kepada jemaat di Korintus menggambarkan keberanekaragaman itu dalam satu hal yaitu tubuh yang punya banyak anggota. Keselarasan semua anggota tubuh. Pernahkan bapak ibu kalau mau duduk mikir dulu? Kaki yang mana dulu yang mau ditekuk? … atau mau naik sepeda tapi mikir dulu, kaki mana dulu ya yang mau diangkat? Kan tidak to? Semuanya terjadi secara spontan. Lalu siapa yang menggerakkan anggota tubuh itu? Roh Kudus yang menggerakkan dan menyelaraskan anggota tubuh!“
Romo Simon melanjutkan,“Setiap anggota tubuh melaksanakan tugasnya masing-masing. Tidak bisa mata menjadi kaki, atau kaki menjadi mata. Kerja sama sangat penting. Kalau salah satu anggota tubuh ada yang ‘mogok’ maka repot. Satu tubuh ini sama halnya dengan kalian yang sekarang (umat paroki-red). Kerja sama ini sangat penting, tetapi kekompakan lebih penting.”
Romo Simon lalu mengisahkan masa lalu Paroki ini (simak RD Simon : Kenangan Perjuangan Masa Lalu menuju Paroki Sebamban) dan mengibaratkan setiap orang berperan sebagai anggota tubuh dan menjalankan fungsinya. “Itulah yang menjadi keutamaan, greget, dan semangat kita untuk wilayah ini. Kerja sama, kekompakan semua anggota tubuh gereja. Meski dengan pembatasan jumlah umat yang misa, harus disyukuri. Kita diajak Yesus untuk mendengarkan-Nya, bahwa nas yang Ia bacakan telah digenapi ketika kita mendengarkan. Yesus memerintahkan kita untuk memberitakan kabar sukacita, bahwa pembebasan akan terjadi kepada semua orang. Semoga umat paroki Maria Bunda Karmel Sebamban Raya selalu siap sedia menerima keselamatan yang datang dari Allah. Mari kita bawa kabar gembira ini kepada orang lain, Tuhan memberkati kita semua.” Sesudah memberi komuni kepada umat, Romo Simon memberikan berkat kepada anak-anak yang berbaris di depan altar.
Gereja Inkusif (Terbuka) kepada Segala Hal di Sekitarnya
Romo Simon mengajak umat untuk menjalin relasi yang baik dengan lingkungan sekitar. Selesai misa Romo Simon bersama dengan beberapa umat berkunjung ke rumah Kepala Desa Karang Indah yang terletak di sebelah gereja Paroki. Pada hari tersebut Bapak Sudianto (Kades Karang Indah) sedang melaksanakan hajatan khitanan anaknya. Romo Simon hadir sebagai pribadi dan mewakili Romo Mento selaku pastor di Gereja Sebamban. Sapaan dan keterbukaan wakil Gereja ini disambut hangat dengan pelukan oleh bapak Sudianto. Sesudah ngobrol dan menikmati hidangan hajatan, Romo Simon kembali ke pastoran dan pamit kembali ke Banjarmasin kepada beberapa umat yang masih ada.