Penerima komuni pertama, Pastor dan pengajar

Minggu, 6 Juni 2021 bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus menjadi hari yang “bersejarah” bagi ke 22 anak calon penerima Komuni Pertama di Paroki St. Yohanes Pemandi Landasan Ulin. Hari itu anak-anak tersebut menerima Tubuh dan Darah Kristus untuk pertama kalinya. Mereka telah dipersiapkan melalui pengajaran yang dilakukan sejak Maret 2021 oleh Tim Bidang Pewartaan yang dikoordinir oleh Antonius Irianto JBR.

Tepat pada pukul 08.00 Wita Misa dimulai dengan perarakan petugas liturgi, 22 anak calon penerima Komuni Pertama didamping orangtuanya masing-masing dan diikuti oleh RP. Petrus Ping Poto, MSF yang memimpin misa hari itu. Dengan langkah yang mantap mereka memasuki ruang utama Gereja diiringi lagu pembukaan dari Paduan Suara Wilayah Oscar Romero. Suasana terasa haru tatkala anak anak tersebut mengucapkan janji untuk dengan tulus dan iklas menerima Tubuh dan Darah Kristus untuk pertama kalinya.

Dalam homilinya Pastor Petrus Ping Poto, MSF berpesan agar anak anak selalu tumbuh dan berkembang dalam kerohanian, serta ini menjadi awal bagi perutusan mereka  untuk saling mengasihi sesama dan mewartakan kabar sukacita Injil dengan lebih semangat sebagai murid murid Kristus. Pastor Ping (biasa disebut) juga berharap agar anak anak penerima Komuni pertama ini harus mulai terlibat dalam pelayanan di Gereja khususnya kegiatan Misdinar dan SEKAMI agar jiwa kerohanian dan kebersamaan bisa terus diasah.

Ucapan Syukur dan terimakasih juga disampaikan oleh Ludovitus Lalong selaku perwakilan orangtua. Ia merasa bersyukur karena dalam masa Pandemi seperti ini Gereja tetap bersedia memfasilitasi penerimaan komuni pertama. Peristiwa penerimaan Komuni Pertama ini merupakan kerinduan umat karena pada tahun lalu, Paroki tidak mengadakan Misa penerimaan Komuni pertama.

Baca Juga:  Perayaan Pelindung Paroki Santa Theresia Pelaihari

Salah seorang anak anak penerima Komuni pertama bernama Pascalis  Dicha Anggara mengungkapkan kegembiraannya setelah menerima Tubuh dan Darah Kristus untuk yang pertama kalinya, “Tadi deg-degan dan sempat bingung saat mencelupkan hosti ke dalam anggur. Tapi karena didampingi orang tua, rasa deg-degan tersebut bisa hilang dengan sendirinya,” ujarnya.

Setelah Misa, anak-anak penerima Komuni Pertama mendapat bingkisan dari Panitia Komuni Pertama sehingga menambah keceriaan mereka dalam menyambut Tubuh dan Darah Kristus untuk yang pertama kalinya. (Antonius Kendro)