Menjadi Pengikut Kristus yang Sejati
Renungan oleh RP. Ambrosius, MSF
Minggu, 26 September 2021
MINGGU BIASA XXVI
Bil. 11:25-29
Yak. 5:1-6
Mrk. 9:38-43.45.47-48
Saudara/i yang terkasih…
Perjalanan menuju pegunungan Meratus untuk melayani umat di Niwak adalah sebuah perjalanan yang penuh perjuangan karena harus melewati jalan yang berliku, menanjak dan melewati turunan curam. Perjalanan ini bagiku adalah sebuah perjalanan untuk belajar menjadi pengikut Kristus yang sejati.
Saudara/i yang terkasih…
Bacaan-bacaan hari ini mengajak dan mengajarkan kepada kita untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati sekaligus untuk menyadari bahwa Allah berkarya dalam diri siapapun yang berkehendak baik.
Seorang pengikut Kristus harus hidup dalam semangat berbagi seperti Kristus yang mau terpecah dan berbagi demi keselamatan semua orang. Namun demikian, seorang pengikut Kristus juga harus sadar bahwa kadang ia menjadi batu sandungan bagi orang lain. Oleh karena itu, Yesus menegaskan : “Jika tanganmu menyesatkan engkau, penggalah! Jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah!” Maksud perkataan Yesus ini adalah bahwa kita harus senantiasa sadar bahwa kadang kita jatuh ke dalam dosa meskipun kita adalah pengikut Yesus. Maka kita harus bertobat.
Saudara/i yang terkasih…
Semangat berbagi bukan hanya panggilan orang Kristiani, tetapi juga panggilan semua orang. Bahkan ketika kita diberi segelas air minum karena kita pengikut Kristus maka orang tersebut melaksanakan cinta kasih Kristus.
Marilah kita berusaha untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati dalam semangat berbagi dan pertobatan walaupun kita harus melewati jalan hidup yang berliku dan penuh tantangan. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin
Niwak – Mu-Sa-Fir