Menjadi Pribadi Beriman dan Bijaksana
Senin, 08 November 2021
PEKAN BIASA XXXII
Keb. 1:1-7
Luk. 17:1-6
Saudara/i yang terkasih…
Iman dan kebijaksanaan adalah dua hal yang saling terkait satu sama lain. Orang yang beriman pasti juga bijaksana; sebaliknya orang yang bijaksana juga pasti Beriman.
Hal ini ditegaskan dalam Kitab Kebijaksanaan : “Hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas dan carilah Dia dengan tulus hati”. Orang yang bijaksana pasti selalu tertuju pada Tuhan. Ia akan melaksanakan kehendak Tuhan.
Saudara/i yang terkasih…
Orang beriman dan bijaksana tidak akan membawa orang lain pada penyesatan. Ia adalah pribadi yang rela mengampuni tanpa pamrih dan tanpa kenal batas sebab ia telah mengalami kasih karunia dan pengampunan dari Allah dalam pengalaman imannya. Iman dan kebijaksanaan membantu setiap orang untuk tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Hal ini ditegaskan oleh Yesus dalam bacaan Injil hari ini.
Saudara/i yang terkasih…
Sebagai orang Kristiani, kita harus menghayati iman kita dengan bijaksana tanpa tenggelam dalam kesombongan rohani. Kita perlu memiliki iman (Fides) yang kokoh dan kuat serta mampu mencari pemahaman (intellectum). Maka benarlah apa yang dikatakan oleh St. Agustinus : Fides querens Intellectum : iman yang mencari pemahaman. Maka, iman dan akal Budi (kebijaksanaan) memiliki keterkaitan dalam hidup kita. Mari kita mohon iman dan kebijaksanaan agar kita mampu hidup seturut kehendak Allah. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin
(P. A. L. Tereng MSF)
Madu hitam – Mu-Sa-Fir