Menjadi Pribadi yang Diberkati dan Jadi Berkat
Renungan oleh RP. Ambrosius, MSF
PEKAN BIASA XXI
1Tes. 1:2b-5.8b-10
Mat. 23:13-22
Saudara/i yang terkasih…
Semua orang ingin dan mau menjadi pribadi yang yang diberkati oleh Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Namun keinginan dan niat ini tidak segampang membalikkan telapak tangan karena banyak orang masih hidup dalam egoisme pribadi. Pengaruh zaman yang semakin modern menbuat orang lupa dengan sesama bahkan masing-masing pribadi mengorbankan sesama demi keselamatan pribadi.
Tindakan ini yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka menerima berkat dari Tuhan tetapi tidak mau dan rela untuk menjadi berkat bagi sesama. Oleh karena itu mereka adalah pribadi-pribadi yang celaka.
Saudara/i yang terkasih…
Untuk menjadi pribadi yang diberkati Tuhan dan jadi berkat bagi sesama, Rasul Paulus mengajak umat di Tesalonika untuk berbalik kepada Allah dan hidup dalam iman, harapan dan kasih.
Sebagai orang-orang Kristiani, kita telah dipilih oleh Allah melalui Yesus Kristus dan dalam Roh Kudus untuk memperoleh berkat dari-Nya serta menjadi berkat bagi sesama. Maka marilah kita terbuka terhadap kasih Allah dan hidup dengan sesama dalam persekutuan cinta.
Mampukah dan relakah kita menjadi berkat bagi sesama?
Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin
Jago berkokok – Mu-Sa-Fir