Mewujudkan Gerakan Sosial Ekonomi yang Berkeadilan Ekologis
Gereja Keuskupan Banjarmasin sedang berjalan dalan terang iman yang inklusif. Dalam terang Firman Allah, Gereja Berziarah menuju transformasi diri. Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi ( PSE) Keuskupan Banjarmasin mengemban misi agar Kasih Allah memancar di bumi Kalimantan Selatan. Spirit kerasulan PSE berpijak pada Kasih Allah yang menaruh cinta pada mereka yang termarginalkan. Gereja harus menghadirkan Altar di tengah pasar. Pastoral kehadiran, suara kenabian dan solodaritas serta subsidiaritas harus menggema di tengah komunitas anak- anak Allah. Untuk mampu berjalan dalam spirit rasuli, maka pada tanggal 4-6 Juli 2022, Komisi PSE KeBan mendapat pendampingan dari RD. Ewaldus selaku Sekretaris eksekutif Komisi PSE KWI.
Komponen PSE yang terlibat adalah: Para Pastor, Ketua Seksi PSE Paroki, Tim APP, Staff Caritas dan anggota Komisi PSE DKP KeBan. RD Ewaldus memberikan arahan mendalami Arah Dasar Komisi PSE, Spiritualitas Ensiklik Laudato Si, Gerakan Eko Pastoral Menuju Kalimantan Baru. Indikator dari semua kerasulan PSE adalah kokohnya tiga Pilar PSE. Apa itu?
- Aksi Puasa Pembangunan (APP);
- Hari Pangan Sedunia (HPS);
- Lembaga Keuangan Mikro ( LKM).
Tiga pilar ini menjadi tonggak keterlibatan manusia dalam tata rahmat Allah, khususnya semangat berbagi sebagai kepunyaan bersama. Kegiatan ini dibuka dengan perayaan Ekaristi dan sapaan Uskup Mgr. Petrus Boddeng Timang. Bapak Uskup sungguh menekankan agar Umat Katolik mengambil peran sebaga rasul bagi yang lemah, miskin dan tersingkir. Kembangkan tiga pilar di paroki-paroki. Kembangkan Pastoral yang relevan dan berkelanjutan. Pemaparan yang lugas dan sederhana menjadikan semua terasa mudah untuk dipahami. Harapannya agar Kerasulan PSE mampu menumbuhkan semangat solidaritas dan subsidiaritas dengan satu kepedulian untuk menjaga gerakan sosial, ekonomi yang berkeadilan ekologi. Semoga Allah sang Empunya tuaian mengirimkan para pekerja di kebun anggur-Nya.