Motivasi Paripurna Membaca Kitab Suci dari Umat Kotabaru
Paripurna membaca Kitab Suci menjadi program Tahun Pastoral 2016, yaitu Tahun Kitab Suci Keuskupan Banjarmasin. Delegatus Kitab Suci dalam Bidang Pewartaan telah meluncurkan buku panduan praktis PARIPURNA MEMBACA ALKITAB DALAM 321 HARI bagi seluruh umat di Keuskupan Banjarmasin. Dengan adanya buku tersebut diharapkan banyak umat terbantu membaca Kitab Suci dengan lebih mudah dan praktis karena sesuai dengan metode pengurutan yang tepat.
Program membaca Alkitab dalam 321 hari juga dilaksanakan pada setiap paroki dan stasi di Keuskupan Banjarmasin, tidak terkecuali di Paroki Santo Yusup, Kotabaru. Ada beberapa umat Paroki Santo Yusup, Kotabaru telah paripurna membaca Kitab Suci. Salah satu di antaranya adalah Ibu Yuliana Suswanti, yang merupakan anggota Komunitas Santo Paulus. Ibu Susi, panggilan akrabnya adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang putri yang masih duduk di bangku sekolah.
Saat program paripurna membaca Alkitab diluncurkan oleh Keuskupan Banjarmasin, beliau dengan penuh semangat melaksanakan kegiatan membaca Kitab Suci. Selama kurang lebih 11 bulan beliau telah paripurna membaca Kitab Suci.
”Yang menggerakkan saya untuk membaca Kitab Suci adalah keinginan untuk mengetahui tokoh-tokoh dalam Kitab Suci. Ada hal yang menyenangkan dari membaca Kitab Suci, yaitu jadi banyak tahu tentang kisah-kisah yang terjadi dalam Perjanjian Lama dan kisah-kisah yang terjadi dalam Perjanjian Baru,” katanya di Kotabaru, Selasa (14/9/2021).
Untuk dapat paripurna membaca Kitab Suci tentu tidak mudah, khususnya bagi seorang ibu rumah tangga yang sudah barang tentu memiliki banyak kesibukan di rumah, bahkan tak jarang di luar rumah.
”Saya membaca Kitab Suci di saat pekerjaan rumah tangga telah rampung. Saat itulah saya meluangkan waktu. Dalam satu hari saya bisa tiga kali membacanya. Saat doa malam bersama keluarga saya juga membaca Kitab Suci sesuai dengan bacaan harian yang ada,” tuturnya.
Menurut Ibu Susi, masih ada beberapa kendala yang ditemukannya dalam membaca Kitab Suci. ”Ada beberapa hal yang kurang saya pahami tentang isi Kitab Suci. Kemudian, saat banyak pekerjaan di rumah yang harus diselesaikan, saya terkadang lupa membaca dan juga muncul rasa malas,” ungkapnya.
Oleh: Yordanis