Pendalaman Iman Adven: Menggunakan Percakapan Rohani, Metode Baru?
Ketika memulai jalan Arah Dasar Keuskupan, umat dibiasakan dengan Metode Sharing Tujuh Langkah dalam menjalankan Pendalaman Iman Bulan Kitab Suci atau Pendalaman Iman Adven, seperti urutan dalam tabel di bawah ini:
Tahapan tersebut telah mengalir dengan sendiri dan umat sekarang memiliki kebaranian untuk berbagi (sharing) dengan peserta lain tanpa takut dianggap salah atau menjadi perdebatan.
Tujuan utama dari tahap pertama sinode ini adalah menggerakkan sebuah proses konsultasi (mendengarkan) seluas mungkin, untuk mengumpulkan kekayaan pengalaman “berjalan bersama yang dihidupi”.
Percakapan Rohani
Pertemuan Sinodal atau berjalan bersama dengan Kristus memerlukan sarana untuk berbicara dan mendengarkan dengan baik. Pembicaraan seluruh bagian umat Allah disebut Percakapan Rohani. Setiap orang berbicara secara jernih dan terbuka dengan maksud sebagai suara percakapan yang berasal dari Roh Kudus atau Roh Allah itu sendiri. Percakapan rohani ini adalah suatu bentuk perjumpaan yang mendorong orang untuk saling mengungkapkan dan mendengarkan pengalaman hidup mereka, menuntut orang untuk memberi perhatian pada gerak rohani dalam diri sendiri dan orang lain. Mereka yang terlibat membangun 2 sikap: mendengarkan secara aktif dan berbicara dengan hati.
Langkah Percakapan Rohani
Jika dikatakan langkah baru mungkn memang baru diterapkan untuk kegiatan pendalaman iman umat. Namun proses ini digunakan bagi mereka yang mengadakan pertemuan dengan teknik lingkaran disermen, mendengarkan suara Roh, memilah dan menemukan apa yang Roh Kudus katakan kepada diri sendiri dan orang lain. Dalam Buku Pertemuan Pra Sinodal Keuskupan Banjarmasin (Pendalaman Iman Adven 2021) disebutkan langkahnya:
- Menghadirkan Allah: Peserta diajak menyanyikan lagu pembuka, mendoakan Doa Sinodal dan mendengarkan penjelasan dari pemandu (15 Menit);
- Mendengar Sabda Allah: Pemandu atau salah satu peserta membacakan kutipan Kitab Suci yang telah ditentukan untuk setiap pertemuan. Usai mendengarkan Sabda Tuhan, peserta diajak hening sambil mendengarkan penjelasan tentang Sabda Tuhan dalam kaitannya dengan tema pertemuan (10 Menit);
- Sharing Putaran Pertama: Peserta diajak mengadakan percakapan rohani dengan mengungkapkan pengalaman pribadinya, melalui pertanyaan penuntun yang telah disediakan. Peserta boleh menjawab satu atau dua pertanyaan, namun diperhatikan penggunaan waktu. Ketika seorang peserta mengungkapkan pengalamannya, peserta yang lain diminta mendengarkan dengan penuh perhatian. Setelah selesai tahap ini, hendaknya diberi jeda untuk hening sejenak. Notulis harus mencatat apa yang disharingkan oleh peserta. (40 Menit);
- Sharing Putaran Kedua: Pada tahap ini tidak ada pertanyaan penuntun. Pemandu mengajak para peserta memperdalam tema-tema atau hal-hal yang telah disharingkan dalam putaran sebelumnya. Pemandu mengajak peserta untuk memperhatikan kata-kata, tema-tema atau pengalaman-pengalaman yang sering muncul dalam sharing sebelumnya. Bisa juga diungkapkan hal baru berdasarkan gerak batin atau apa yang muncul atau yang menyentuh dalam sharing sebelumnya;
Pada akhir putaran kedua ini, pemandu mengajak peserta untuk melihat apa yang paling menonjol dan menjadi pusat pembicaran dalam pertemuan itu sehingga bisa dibuat suatu rangkuman (sintesis) dari pertemuan ini. Rangkuman (Sintesis) yang dibuat bisa dicermati (dilihat / dilengkapi / dikoreksi / diperbaiki) kembali agar sungguh sesuai dengan dinamika yang ada dalam pertemuan. (45 menit);
- Penutup: Pemandu mengajak peserta untuk memanjatkan doa umat spontan. Doa disesuaikan dengan pokok pembincaraan dalam pertemuan dan kemudian disatukan dengan doa Bapa Kami. Akhirnya, pertemuan ditutup dengan mendoakan Doa Sinodal dan menyanyikan Lagu Penutup. (10 Menit).
Diperlukan fasiltator, notulis (penyatat pembicaraandan penulis sintesis atau kesimpulan), perekam suara dan fotografer kegiatan.