oleh: RP. Ambrosius, MSF

Kamis, 23 Desember 2021
PEKAN ADVEN IV

Mal. 3:1-4; 4:4-6
Luk. 1:57-66

Saudara/i yang terkasih…
“Menjadi apakah anak ini nanti?, merupakan pertanyaan dari orang-orang yang datang ke Elisabet dan Zakharia, ketika Yohanes lahir. Pertanyaan di atas juga kadang kita dengarkan bahkan mungkin kita tanyakan ketika berjumpa dengan anak kecil : “Ade, apa cita-citanya? atau Ade mau jadi apa nanti?” Setiap orang tua pasti mengharapkan agar anaknya menjadi pribadi yang baik atau menjadi “manusia” bagi orang lain. Begitu juga setiap orang mengharapkan agar bisa berguna bagi orang lain. Harapan ini juga membutuhkan sikap pasrah dan percaya pada Allah. Zakharia telah menunjukkan teladan iman bagaimana memiliki sikap pasrah dan percaya pada Allah. Dengan sikap ini, Zakharia bisa berbicara kembali.

Saudara/i yang terkasih…
Pertanyaan orang banyak : “Menjadi anak ini nanti?” sejalan dengan nubuat Nabi Maleakhi, di mana Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Melalui jalan yang dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis, banyak orang berbalik kepada Allah dan melihat kemuliaan kasih-Nya.
Apakah kita juga pasrah dan percaya pada kehendak Tuhan?

Saudara/i yang terkasih…
Kadang kita memaksakan kehendak kita, kehendak Allah menjadi kabur dalam hidup kita. “Menjadi apakah kita nanti?” Jawabannya adalah sikap pasrah dan percaya pada Allah karena Allah akan menjadikan kita sesuai kehendak-Nya. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin

(P. A. L. Tereng MSF)
Konjak – Mu-Sa-Fir

Baca Juga:  CFM Keuskupan Banjarmasin Merayakan Ulang Tahun CFM Indonesia ke-8