Peresmian Pastoran (Rumah Misi) Stasi Rungun
Rencana untuk merayakan Pesta Perak perjalanan Imamat Pastor Yohanes Sujono, MSC pada tanggal 10 Mei 2020 bersama keluarga dan sahabat di Paroki Tanjung dibatalkan karena Pandemi Covid-19. Beberapa sahabat Pastor Sujono dari Purwokerto dan Jakarta pun mengurungkan kedatangannya. Namun demikian para sahabat Pastor Sujono menanyakan hadiah apa untuk pesta perak imamat? Dengan spontan Pastor Sujono mengutarakan harapannya: Pastoran sederhana di Stasi Rungun. Mulai saat itulah dimulai pembangunannya.
Latar Belakang dan Tujuan
Stasi Rungun jaraknya lebih dari 80 km dari Tanjung ibu kota Kabupaten Tabalong, terletak di Kecamatan Bintang Ara, berbatasan dengan Provinsi Kalteng. Namun pelayanan pastoral di Stasi Rungun memerlukan perhatian khusus karena sulitnya mencapai lokasi akibat sarana jalan yang sangat rusak, perlunya pelayanan pastoral umat Katolik yang tinggal di tiga desa di stasi tersebut dan pentingnya perhatian Gereja untuk ikut memajukan kehidupan masyarakat yang terisolir, baik di bidang pendidikan, kehidupan sosial dan ekonomi.
Situasi jalan menuju Stasi Rungun, menyebabkan rombongan terhambat dalam perjalanan.
Pastor Sujono menuturkan bahwa latar belakang pembangunan gedung pastoran karena kebutuhan tempat tinggal dan bekerja petugas pastoral selama pelayanan di stasi. Selama ini pastor dan petugas pastoral menginap di rumah penduduk dan tidak bisa lama berkunjung. Keberadaan Pastoran Stasi Rungun adalah sarana pendukung pastoral untuk pelayanan misi evangelisasi dengan jumlah umat Katolik di tiga desa yaitu pusat stasi Desa Hegar Manah (58 jiwa), Desa Dambung (24 jiwa) dan Desa Misim (18 jiwa).
Jalannya Pembangunan
Lebih lanjut Pastor Sujono menjelaskan proses pembangunan Pastoran Rungun yakni awalnya paroki membentuk dua panitia kecil di Tanjung dan di Rungun. Pak Yoseph Diyen menggambar rancang bangun pastoran dan menghitung biaya material serta pengerjaan. Pak Lazarus menjadi penghubung kedua panitia dan ibu Ruehina mengurus pembukuan keuangan.
Rancangan pastoran ini sederhana saja yaitu terdiri dari 2 kamar tidur, 2 kamar mandi dan WC, ruang tengah untuk aneka kegiatan, perpustakaan dan teras.
Kendala dan tantangan pembangunan selama setahun beraneka macam seperti tukang yang tidak bisa bertahan lama di lokasi, tidak ada jalur listrik PLN, tidak ada sinyal telepon dan internet. Pendanaan pembangunan didukung oleh para donatur. Tenyata biaya jauh lebih besar dari perencanaan karena besarnya biaya pengiriman material. Sebagai contoh hitungan harga semen di Tanjung Rp 50.000/sack tetapi harga di Rungun menjadi Rp 120.000/sack. Dicoba dengan angkutan khusus hardtop biaya angkutan saja jatuhnya Rp. 60.000/sack.
Rumah Misi
Bagunan itu memang pastoran tetapi intinya adalah untuk Rumah Misi. Rumah Misi artinya fasilitas tempat tinggal dan tempat persiapan para misionaris yang melayani misi evangelisasi di tiga desa itu. Misionaris itu adalah semua orang yang berjiwa dan bersemangat misioner yaitu imam, frater, suster atau awam. Jadi nama “Rumah Misi” adalah peruntukan bangunan ini diadakan.
Akhirnya selama kurun waktu setahun Pastoran berdiri di samping Gereja St. Maria Asumpta Stasi Rungun, Paroki Tanjung. Tanggal 10 Mei 2021 dipilih sebagai waktu peresmian dan pemberkatan pastoran karena bertepatan dengan perayaan 26 tahun imamat Pastor Yohanes Sujono, MSC. Perwakilan dua donatur dari Jakarta, yaitu Ibu Anna Dolita dan ibu Shirley Boenardy ikut menghadiri peresmian.
Liturgi pemberkatan Pastoran Stasi Rungun oleh Pastor Sujono, MSC
Rangkaian Acara Peresmian
1. Peresmian secara simbolis dengan pengguntingan pita oleh Ibu Maria Agatha Yatini mewakili DPP Tanjung.
2. Pembukaan kunci pintu pastoran oleh Ibu Anna Dolita dari Jakarta. mewakili para donatur.
3. Liturgi pemberkatan pastoran oleh Pastor Yohanes Sujono MSC.
4. Misa syukur atas peresmian dan pemberkatan pastoran dan syukur atas 26 tahun imamat Pastor Jono. Selebran utama Pastor Jono dan konselebran dan pengkotbah Pastor Aba Susanto MSC. Misa dihadiri oleh umat Rungun, Dambung, sebagian Umat Suriyan dan Umat Tanjung.
Prosesi pemberkatan Pastoran dan Rumah Misi Stasi Rungun
Pastor Sujono, MSC, pastor Aba, MSC bersama suster dan wakil donatur berpose di depan pastoran.
Pak Saverius Yuven, wakil ketua Stasi Rungun mengungkapkan harapannya yakni Pastoran menjadi sarana pelayanan. Pak Henrikus, ketua panitia pembangunan menggambarkan bahwa kerja keras umat dalam gotong royong dan kerja tukang serta transportasi yang penuh perjuangan akhirnya berakhir dengan sukacita dengan berdirinya pastoran ini. Tak lupa Pastor Yohanes Sujono, MSC mengucapkan terima kasih kepada panitia, umat, tukang dan DPP Tanjung. Acara ditutup dengan makan malam dan rekreasi bersama dengan lagu-lagu dan tari-tarian khas Flores. (oZo)