Pesta Keluarga Kudus : Pesta Pelindung Paroki Katedral dan Berbagi Berkat
Paroki Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin, 26 Desember, menyiapkan misa khusus untuk perayaan pesta pelindung parokinya. Pastor Ignas Tari, MSF sangat bersemangat memimpin misa kudus di tempatnya berkarya, demikian juga bagi paroki-paroki lainnya yang berlindung dalam Keluarga Kudus. Misa ini disiarkan secara live streaming melalui Youtube Pusat Pastoral Keuskupan Banjarmasin.
Pastor Tari mengupas dalam homilinya berdasar Injil Lukas 2:41-52. Bacaan ini merupakan pewartaan yang penting masa muda Yesus saat berusia 12 tahun yang tertulis dalam Kitab Suci. setelah itu tidak ada catatan lagi hingga permulaan karyanya di usia 30 tahun. Yusuf dan Maria merupakan keluarga yang penting bagi Yesus. Ia dibentuk dan dimatangkan dalam relasi keluarga dan campur tangan Allah dalam keluarga. Pastor tari mengajak kita untuk belajar dari kualitas Keluarga Kudus:
- Yusuf : mendengar suara Tuhan lewat mimpi, dan setia pada perintah Tuhan, taat membawa Keluarganya mengungsi ke Mesir . Yusuf melihat panggilannya dengan bertanggung jawab terhadap perlindungan dan keselamatan Maria dan Yesus.
- Maria: memiliki keterbukaan terhadap panggilan dan tuntunan Allah yang sangat menentukan hidupnya.
- Yesus: kualitas yang penting dimiliki Yesus dari bentukan keluarga, yakni hasratnya untuk berdoa membangun kontak dengan Allah Bapa. Kualitas kedua adalah kesetiaan kepada Sabda Allah yang menentukan orientasi hidup. Kualitas ketiga adalah solidaritas dengan orang miskin dan yang tersisih.
Keluarga menjadi tempat pendewasaan anggota keluarga dan Keluarga Kudus menjadi teladan untuk membangun relasi. Betapa pentingnya keluarga bagi Yesus dan kita.
Di tempat terpisah Pastor Mento O.Carm memberikan ilustrasi yang menarik tentang Pesta Keluarga Kudus: “Saya sering lihat di kondangan-kondangan itu, sepasang suami istri datang sama-sama, pakaian seragam. Ibunya pakai baju warna merah muda, bapaknya juga sepatu warna yang sama. Tapi, kalau pergi ke gereja, bapaknya duduk di ujung sana, ibunya duduk di depan sini. Tidak kompak seperti waktu kondangan. Bahkan kadang hanya ada ibunya saja. Kecuali kalau bertugas, pasti duduk terpisah. Saya sangat senang kalau melihat, satu keluarga duduk berkumpul bersama ketika misa. Kita perlu meneladani Bunda Maria dan Santo Yosef sebagai keluarga yang kompak. Lihat bagaimana kecemasan mereka ketika Yesus hilang di Bait Allah. Mereka kembali ke Yerusalem bersama-sama untuk mencari Yesus. Pesta Keluarga Kudus ini juga menjadi hari ulang tahun bagi kalian keluarga-keluarga katolik. ”
Doa dan Berkat Air Suci bagi Keluarga
Di tempat lain, kontributor Yufina melaporkan kegiatan di Paroki St.Yoseph-Suriyan, yang juga merayakan Pesta Keluarga Kudus secara istimewa. Pastor sisco Alexander, MSC memimpin misa kudus minggu pagi tersebut dan diikuti kurang lebih 600 umat. Dalam homili, Pastor Sisco menekankan perlunya cinta kasih di dalam keluarga untuk mempererat hubungan keluarga. Kesetiaan dan pengampunan adalah hal utama dalam hidup keluarga, dan Keluarga Kudus Nazareth adalah teladan bagi setiap keluarga Kristiani. Dalam kehidupan praktis beliau mengingatkan agar bijak dalam menggunakan gawai, karena tidak jarang keluarga hancur karena medsos. Setelah berkat penutup setiap keluarga maju ke depan, menerima berkat dari pastor, diiringi lagu-lagu Natal.
Di Paroki St. Perawan Maria Yang Terkandung tanpa Noda-Kelayan Banjarmasin, memiliki tata cara yang sama setelah doa penutup. Pastor Ferdinandus Taran Making , MSC mendoakan dan memberi percikan air berkat bagi keluarga-keluarga. Mereka nampak antusias maju ke depan dalam barisan menerima penumpangan tangan pastor dan percikan air suci.