Pater Jules Chevalier,MSC

Bagi Pater Jules Chevalier (Pendiri MSC), simbol “hati” menunjuk pada tiga sikap dasar pribadi Yesus. Di atas kayu salib, Hati Yesus ditikam oleh dosa manusia. Hati yang terbuka itu membuka diri dan mengalir keluar air dan darah, lambang karunia Roh dan Cinta bagi manusia. Dosa manusia yang terberat yakni penolakan akan cinta Allah, diampuni oleh Hati Yesus. 

Yesus menunjukkan cinta-Nya kepada manusia dengan hati-Nya yang berbelarasa. Hati yang berbelarasa itu terbuka di atas kayu salib dan mengundang semua orang untuk memandang hati-Nya yang tertikam itu. 

Pater Chevalier tergerak hatinya oleh malapetaka yang menimpa orang-orang zamannya. Baginya, dua penyakit utama zaman itu adalah : sikap indiferentisme (ketidakpedulian/acuh tak acuh) dan egoisme. 

Sambil merenungkan Hati Yesus  dalam Injil, beliau memahami bahwa Cinta Ilahi yang tampak secara manusiawi dalam diri Yesus mencakup segala-galanya: seluruh karya Allah dan seluruh hidup manusia adalah misteri cinta. Beliau yakin bahwa kepercayaan akan Cinta ilahi itu menjadi obat mujarab penyembuh bagi penyakit-penyakit jaman.

Spiritualitas hati yang dihayati oleh MSC dan keluarga Chevalier terungkap dalam semboyan :”Ametur ubique terrarum Cor Iesu sacratissimum” yang berarti “Semoga Hati Kudus Yesus dikasihi di mana-mana”. MSC dan para mitra serta semua murid Kristus hendaklah tetap percaya akan daya kekuatan Cinta Hati itu yang dapat menyembuhkan sikap kebencian, acuh tak acuh, egoisme, perselisihan dan ketakutan serta terus berusaha untuk membangun suatu kebudayaan baru di dunia ini yaitu “Budaya Cinta”.

Karena itu, Hari Raya Hati Yesus yang maha Kudus merupakan Pesta Nama dan Pelindung Utama Tarekat MSC.

Baca Juga:  Misa Harian Rabu Pekan Biasa XXVII, 6 Oktober 2021