Rangkaian bunga segar adalah persembahan terindah dalam menyemarakkan Ekaristi Kudus. Itulah yang dirancangkan anggota paramenta penghias altar di setiap paroki. Tak terkecuali di Paroki Maria Bunda karmel yang baru berusia dua tahun ini telah memiliki sejarah menghias altar.

Paroki yang mulanya gereja stasi dari Paroki Stella Maris Sungai Danau ini merancangkan dekorasi altar bunga hidup. Namun disadari bahwa potensi bunga-bunga indah ada di daerah dingin kota penghasil bunga seperti Malang Jawa Timur.Adanya koneksi dengan penjual bunga di kota Malang dan donatur dari umat yang menyumbang bunga altar rupanya ada. Koordinator dekorasi, Chatarina Eka Budi Astuti dibantu suster dan ibu-ibu aktivis telah membuat rancangan dan siap merangkainya.

Menunggu Kiriman

Waktu pengiriman, transportasi dan kondisi kesegaran bunga sampai di tempat menjadi resiko yang selalu dihadapi tim paramenta. Perjalanan bunga tersebut menjadi hal yang dipertimbangkan karena pengiriman bunga tidak bisa jangka lama. Mari kita simak, bunga dikirim dari Malang 23 Desember pagi. Sampai di Kargo Bandara Syamsudin Noor sekitar  09.00 WITA. Supir travel yang dimintai tolong untuk mengambil bunga, memberi kabar bahwa bunga sudah diambil siang hari. Pukul 19.00 WITA sopir travel dihubungi, dan mengirimkan lokasi terakhir perjalanannya berada di wilayah Jorong. Estimasi tiba di Sebamban sekitar 22.00 WITA. Namun ternyata, travel baru datang 03.00 dini hari! Untunglah Pastor Mento, O.Carm ditemani Putra Bagus (OMK) setia menunggu kedatangan bunga.

Kiriman bunga hias diturunkan dari bagasi mobil, dan dibuka di ruang tamu pastoran. Rupanya beberapa bunga-bunga tersebut ada yang rusak karena ditindih penumpang travel. Beberapa layu karena kepanasan di dalam kardus.

Merangkai bunga di keterbatasan waktu oleh ibu-ibu dan suster.

Jumat, 24/12, Sekitar 09.00 WITA kelompok pendekorasi altar datang dan langsung memulai merangkai bunga. Untuk mempercepat pekerjaan maka ibu-ibu yang tidak masuk dalam tim pun diperbolehkan membantu merangkai. Dengan kerja sama tim dan bantuan dari suster Lena S.Sp.S, dekorasi altar selesai 12.30 WITA. Sebuah usaha ekstra keras karena menyusun rangkaian bunga terbang.

Baca Juga:  Pembinaan Iman Tanpa Garis Akhir