Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus selamat berjumpa kembali dalam Majalah Ventimiglia edisi bulan ini. Tentu kita sudah mengetahui bahwa tahun ini kita masuk dalam Tahun Gereja Inklusif. Gerak pastoral Keuskupan Banjarmasin menekankan keterbukaan yang sudah dijalankan: semakin mempertajam lagi, lebih mendalam lagi dan ingin menebarkan jala yang lebih jauh lagi.

Pada tahun ini kita diajak dengan suatu kesadaran penuh, kita sebagai umat Katolik yang bersekutu, hidup berkarya di tengah masyarakat Kalimantan Selatan yang begitu majemuk. Dimana orang-orang Katolik di Kalimantan Selatan bertemu dengan banyak suku. Tentu ada perbedaan antara orang Kalimantan Selatan yang Katolik dengan orang Katolik yang berada di Kalimantan Selatan. Manakah di antara pernyataan berikut yang lebih berkesan? Tanpa mengurangi rasa hormat kita diminta untuk menyadari bahwa kita sedang berada di tengah-tengah orang yang majemuk dan kita sendiri orang Katolik di Kalimantan Selatan juga terdiri dari berbagai macam suku.

Dalam sebuah kesadaran sebagai pengetahuan untuk mengenal diri sendiri , sebagai orang Katolik juga mengenal bagaimana cara menghayati iman Katolik. Kita diajak untuk membuka diri dan menekankan pentingnya berdialog dan bekerjasama membangun persaudaraan sejati. Panggilan dalam kemajemukan itu kita ditantang untuk terus memancarkan kasih Allah di bumi Kalimantan Selatan.

Dalam memancarkan kasih Allah, kita dituntut memiliki kerendahan hati, persahabatan yang hangat, mampu bekerjasama dengan banyak orang. Gereja harus berusaha untuk bisa terbuka dan bisa berakar dengan budaya dimana Gereja hadir, yakni di Kalimantan Selatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mencoba menemukan bagaimana Gereja bisa mengakar, menjalani, menghidupi dan menghayati sebagai garam dan terang dunia. Seperti Tuhan Yesus katakan kepada para murid-Nya “Kamu adalah garam dan terang dunia.”

Baca Juga:  Majalah sebagai Ruang Ekspresi dan Karya

Semoga dalam menghayati tahun inklusif ini, kita siap untuk membuka diri, berkembang, belajar, bertumbuh, memperbaiki diri dan berani untuk berpartisipasi dalam berjalan bersama untuk peziarahan menuju Dia Yang Maha Kuasa.

Ada banyak tulisan pada edisi bulan ini dari Bapa Uskup, kontribusi paroki dan kegiatan pra sinodal tingkat paroki dan kelompok kategorial. Dari membaca tulisan-tulisan ini maka kita akan mengetahui berita seputar Keuskupan Banjarmasin sebagai jendela, melihat bagaimana gerak langkah Keuskupan Banjarmasin masuk menjadi Gereja yang inklusif. Selamat membaca, Tuhan memberkati.