Rekoleksi “Misdinar SanTher”: Tak Kenal maka tak Paham
Tak kenal maka tak paham, tema rekoleksi misdinar yang bikin penasaran ini diadakan 26 – 27 Februari 2022 di Aula Paroki Santa Theresia Pelaihari. Tujuan rekoleksi agar anggota misdinar saling mengenal, terlebih kepada anggota yang baru, mengenal apa itu misdinar, tata caranya, serta menjadi misdinar yang baik. Diharapkan setelah mengikuti rekoleksi, mereka semakin akrab, memahami bahwa misdinar itu bukan tugas yang sepele. Bukan sekedar menjadi pelayan imam atau altar saja, namun bisa menjadi pelayan Tuhan.
Registrasi dimulai Sabtu (26/2) pukul 16.00 WITA, dilanjutkan Misa bersama umat pukul 18.00 WITA. Rekoleksi dibuka dengan dinamika kelompok. Mereka masuk ke dalam kelompok-kelompok yang sudah ditentukan, membuat logo dan yel-yel per kelompok. Dinamika kelompok ini membuat mereka bisa berbaur dengan teman yang belum begitu akrab, mengasah kreativitas serta kekompakan.
Sessi pertama adalah materi “Peran dan Tanggung Jawab Misdinar” dibawakan Maria Desiana. Mbak Merry, sapaan akrabnya, menjelaskan peran atau pengaruh baik misdinar bagi anggota dan tanggung jawab yang diemban. Peserta langsung merespon dengan aneka macam pertanyaan dan tanggapan.
Sessi kedua diisi sharing pengalaman menjadi seorang misdinar dipandu Dwi Suryantoro atau akrab dipanggil Mas Dwi. Mas Dwi sharing bagaimana dia dulu sangat mengharapkan bisa menjadi seorang misdinar. Harapan dengan usahanya terwujud bisa menjadi salah satu anggota misdinar. Pengalaman selama menjadi misdinar ungkapnya adalah senang dan senang, tidak pernah sedih, malas ataupun marah ketika mendapat tugas menjadi pelayan Tuhan. Para anggota misdinar diajak sharing pengalaman dan apa yang menjadi impian mereka. Berbagai macam cerita langsung saling mengisi: mulai dari gugup saat melaksanakan tugas pertama kali, ditegur oleh Romo, melakukan beberapa kesalahan, namun rasa bahagia dan banggapun dirasakan. Setelah sesi ini berakhir ditutup dengan ibadat malam dan tidur bareng di komplek gereja.
Jadwal pagi mereka harus bangun subuh, karena pada pukul 05.30 WITA mereka wajib mengikuti ibadat pagi. Rangkaian kegiatan yang mengikuti adalah jalan santai, MCK lalu sarapan. Kekuatan sarapan dipakai panitia untuk memilih kepengurusan inti yang baru, terdiri dari: ketua, sekretaris dan bendahara. Terpilih secara demokratis, ketua: Johanes Christanta M (Tanta), sekretaris: Maria Magdalena Leu (Maria) dan bendahara: Simon Seranaman D (Simon).
Permainan outbond per kelompok menjadi puncak kegiatan rekoleksi. Tiap kelompok mendatangi lima pos outbond yang telah ditentukan. Acara seru dan menyenangkan bagi mereka, setiap kelompok berlomba menunjukkan kekompakan dan kreativitasnya. Tak terisi kegiatan outbond berakhir dan mereka segera membersihkan diri, makan siang dan membersihkan aula Gereja. Kegiatan ditutup dengan doa dan foto bersama.