Sumber gambar: https://sangsabda.wordpress.com/2011/11/14/

Selasa, 16 November 2021
PEKAN BIASA XXXIII

2 Mak. 6:18-31
Luk. 19:1-10

 

Saudara/i yang terkasih…
Sadar diri berarti kesadaran seseorang atas keadaan dirinya sendiri; dan tahu diri adalah mengerti tentang keadaan/diri sendiri yang tidak diketahui oleh orang lain. Sadar dan tahu diri inilah yang membawa Eleazar dan Zakheus mengalami keselamatan karena mereka adalah anak Abraham.
Dalam bacaan pertama, Eleazar sadar bahwa dia adalah seorang ahli Taurat yang terkemuka dan sudah lanjut umur, sehingga ia harus memberikan teladan yang baik bagi kaum muda. Ia juga tahu bahwa persahabatan yang ia bangun adalah persahabatan yang palsu karena membawa dia pada kebinasaan. Oleh karena itu, Ia memilih prioritas hidupnya yakni keselamatan abadi walaupun harus mengalami deraan sampai mati karena tidak memenuhi permintaan raja.

Saudara/i yang terkasih..
Dalam Injil juga diceritakan bagaimana Zakheus yang adalah seorang pemungut cukai dan orang berdosa mengalami keselamatan. Ia sadar bahwa ia berbadan pendek dan orang berdosa. Karena itu, untuk dapat melihat Yesus, ia berusaha untuk memanjat pohon Ara. Ia juga tahu bahwa ia memeras orang lain maka ia mengambil keputusan untuk mengembalikannya bahkan empat kali lipat. Ia juga sadar dan tahu diri bahwa ia tidak layak menerima Yesus di rumahnya, namun karena kehendak Yesus maka ia terbuka untuk menerima Yesus sehingga ia mengalami keselamatan yang dirindukannya.

Saudara/i yang terkasih…
Sebagai manusia, kita juga harus sadar dan tahu diri. Kita harus sadar bahwa kita orang berdosa yang membutuhkan pertobatan dan belas kasih Allah. Kita juga harus tahu bahwa dunia ini banyak tantangan yang kadang membawa kita pada kebinasaan. Maka, marilah kita membuka pintu hati kita untuk Yesus karena Dia senatiasa mencari dan mengunjungi kita setiap hari untuk membawa kita pada keselamatan. Kita juga harus sadar bahwa tidak semua persahabatan membawa kebaikan. Maka bangunlah persahabatan yang sejati dengan Yesus yang hadir dalam diri sesama yang menderita dan terpinggirkan. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin

Baca Juga:  Kasih Allah dan Dosa Manusia

(P. A. L. Tereng MSF)
Gerimis – Mu-Sa-Fir