Renungan oleh: RP. Ambrosius, MSF

Jumat, 20 Agustus 2021

St. Bernardus, Abas

Rut. 1:1.3-6.14b-16.22

Mat. 22:34-40

 

Saudara/i yang terkasih…

Di tengah kehidupan berbangsa yang diselimuti perang hoax, setiap rakyat Indonesia pasti merindukan dan menginginkan hidup yang damai, penuh kasih dan persatuan. Ada berbagai usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya namun seakan sia-sia karena kelihatannya kasih dikalahkan oleh benci dan dendam.

Hari ini, bersama seluruh Gereja, kita merayakan peringatan wajib St. Bernardus Abas. Dia dengan penuh kasih hidup dan berpaut pada Allah dalam doa dan kontemplasi serta melalui devosi kepada St. Perawan Maria. Melalui hidup seperti itu, dia belajar mengasihi Allah dan manusia. Dengan mengasihi Allah, dia berpaut, bersatu dan tinggal dalam Allah dan Allah dalam dia sehingga dia dengan penuh kasih melayani dan mengasihi sesama.

Saudara/i yang terkasih…

Kasih merupakan hukum yang terbesar dan terutama. Dengan mengasihi kita mengalami sukacita. Seperti halnya Rut yang ditinggal mati oleh suaminya tetap mengasihi Naomi mertuanya; ia tetap rela berpaut pada Naomi karena kasih.

Maka, kita pun harusnya tetap berpaut pada Allah karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita dengan kasih-Nya yang luhur dan suci yakni Yesus Kristus Tuhan kita. Dia adalah sang kasih sejati. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berpaut dalam Kasih-Nya agar kasih dan sukacita kita menjadi penuh. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita. Amin

 

Selimut kasih – Mu-Sa-Fir

Baca Juga:  Cura Animarum