Tulus Berbuat Kasih Tanpa Takut Dikritik
Jumat, 10 Desember 2021
PEKAN ADVEN II
Yes. 48:17-19, Mat. 11:16-19
Saudara/i yang terkasih…
Setiap orang akan berusaha untuk senantiasa berbuat baik dalam hidupnya karena ia telah mengalami kebaikan Allah. Contoh perbuatan baik yang dilakukan adalah membantu para korban erupsi gunung Semeru tanpa membeda-bedakan. Tetapi Perlu diingat bahwa perbuatan baik yang kita dilakukan adalah merupakan tindakan mengambil bagian dalam kebaikan Allah. Selain itu, kita harus sadar bahwa semua orang menerima perbuatan baik yang dilakukan oleh sesamanya; selalu saja ada kritikan yang di dalamnya termuat rasa iri dan dengki. Pengalaman ini dialami baik oleh Yohanes Pembaptis maupun Tuhan Yesus. Ketika Yohanes datang dan ia tidak makan dan minum orang Yahudi mengkritik dia dengan mengatakan “ia kerasukan setan”; sebaliknya ketika Yesus datang, Dia makan dan minum, orang Yahudi berkata “lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa”. Kritikan ini, tidak menyurutkan Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus untuk tetap berbuat baik. Bahkan Yesus bahwa “hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya”.
Saudara/i yang terkasih…
Perbuatan baik adalah salah satu hal berfaedah yang diajarkan oleh Allah agar kita sebagai manusia tetap berada di jalan Allah. Selain itu, perbuatan baik juga merupakan salah satu bentuk ketaatan manusia terhadap perintah-perintah Allah. Jika manusia melakukan perbuatan baik dengan tulus maka ia akan mengalami sukacita dan damai sejahtera. Oleh karena itu, sebagai orang Kristiani, kita harus belajar dari Teladan Tuhan Yesus yang senantiasa berbuat baik walaupun dicerca, dihina dan dibenci karena ada begitu banyak orang yang miskin, menderita, kecil dan tersingkir yang membutuhkan uluran tangan kasih kita. Mampukah kita untuk tetap tulus berbuat baik dalam ziarah hidup di dunia ini? Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita.
(P. A. L. Tereng MSF)
Semeru – Mu-Sa-Fir